Maruli Simanjuntak pertama kali menyampaikan total nilai kepemilikan asetnya saat menjadi Wakil Komandan (Wadan) Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). Jumlah kekayaannya saat itu mencapai Rp 61,2 miliar per 31 Desember 2017. Maruli selanjutnya kembali menyerahkan LHKPN saat naik jabatan menjadi Komandan Paspampres (Danpaspampres) dan diketahui memiliki Rp 59,2 miliar per 31 Desember 2019. Berikutnya, Maruli dipindahtugaskan sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana, dengan total harta turun menjadi Rp 51,6 miliar per 31 Desember 2020. Setelah setahun menjabat, Maruli kemudian diangkat menjadi Pangkostrad, dengan jumlah kekayaan sebesar Rp 50,9 miliar per 31 Desember 2021. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Rabu, 29 November 2023. Maruli merupakan menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Karier pria 53 tahun itu menjadi pucuk pimpinan TNI AD terbilang cepat dibanding dua sosok sebelumnya, Agus Subiyanto dan Dudung Abdurachman yang menjabat di usia 56 tahun.
Lanta, seperti apa rekam jejak karier KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak?
Baca berita dengan sedikit iklan,klik di sini
Dilansir dari Antara, Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Februari 1970. Dia merupakan alumnus Akademi Militer 1992 yang punya spesialisasi bidang infanteri. Dia mengawali karier militernya selepas lulus dari Akmil melalui pengabdiannya di satuan tempur kecabangan infanteri di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Maruli Simanjuntak mulai mengisi posisi strategis pada 2002 atau 10 sejak dia mulai mengabdi sebagai perwira pertama. Kala itu, dia dipercaya sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) Cakra. Pada 2005, suami Paulina Panjaitan itu kemudian kembali ke Kopassus dan ditunjuk sebagai Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus hingga 2008.
Setelah itu, Maruli dipercaya menjadi Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus, Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus pada 2009-2010, Wakil Komandan Grup 1 Kopassus/Para Komando pada 2010-2013, Komandan Grup 2 Kopassus/Sandhi Yudha pada 2013-2014, Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016, dan Danrem 074/Warastratama Surakarta hingga 2017.
Maruli menjadi perwira tinggi bintang satu ketika menjabat Wakil Komandan Paspampres pada 2017-2018. Kariernya kian naik menjadi perwira tinggi bintang dua saat menjabat Komandan Paspampres pada 2018-2020 dan Pangdam IX/Udayana pada 2020 hingga 2022. Jabatan terakhirnya sebelum menjadi KSAD adalah Pangkostrad dengan apkat Letnan Jenderal TNI. Kini pangkatnya menjadi Jenderal TNI setelah jadi KSAD.
Masih dikutip dari Antara, beberapa prestasi pernah ditorehkan Maruli saat menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, yang membawahi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Saat itu masih banyak warga di daerah tersebut kesulitan air bersih dan terpaksa membeli air. Maruli lalu mengerahkan pasukannya mencari sumber-sumber air dan memasang pompa untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepada Tempo, Maruli menceritakan awal mula gagasan Manunggal Air itu. Program itu tercetus ketika dirinya sedang jalan-jalan dengan sepeda motor trail di NTT. Menantu Luhut ini melihat banyak petani yang tidak pergi ke ladang. Alasannya karena mereka tidak ada air. Menurut Maruli, problem ini harus segera diatasi, karena bisa menjadi bom waktu di masyarakat. Dia lalu mencari kolega untuk membantu melalui CSR.
“Kemudian anggota membuat pompa hidrolik untuk mengatasi masalah air di NTT dan berhasil. Sejak itu, banyak permintaan masyarakat untuk dibuatkan pompa air hidrolik. Kami latih babinsa-babinsa untuk membangun dan mengoperasikan pompa. Kemudian para babinsa membagikan pengetahuannya kepada masyarakat,” kata Maruli dikutip dari Koran Tempo edisi Jumat, 18 Agustus 2023.
Dari NTT, kata Maruli, kemudian menyebar ke daerah lain. Di Una-una, Sulawesi misalnya, ada pompa air dengan pipa membentang sejauh enam kilometer melewati laut yang mereka buat. Pipa air itu untuk kebutuhan masyarakat di kampung. Menurut Maruli, warga di sana sampai membuat testimoni bahwa negara hadir berkat TNI. Saat menjadi Pangkostrad, dia lalu melaporkan program ini kepada Dudung selaku KSAD itu. Dan jadilah program TNI AD Manunggal Air.
Berdasarkan laporan Antara, TNI AD sejauh ini telah membangun 825 titik air yang terdiri atas 489 titik pompa hidram, 289 titik sumur bor, dan 47 titik gravitasi air. Titik-titik air itu juga sudah diakses oleh 191.857 KK atau 562.602 jiwa yang tersebar dari Aceh sampai Merauke, juga menjadi sumber irigasi sawah dan perkebunan seluas 21.983 hektare. Berkat program tersebut Maruli dijuluki sebagai Bapak Air.
Pada 20 November 2023, Maruli mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI sebagai “Insan Indonesia yang membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat secara Berkelanjutan”. Bagi Maruli, pencapaian itu bukan hanya karena dirinya, melainkan berkat kerja keras para prajurit, termasuk para bintara pembina desa (babinsa). Dia juga menegaskan bahwa yang hebat itu sebenarnya prajurit di wilayah.
“Karena mereka yang turun bertemu masyarakat, melakukan pemetaan di wilayah tugasnya, dan meneruskan permintaan para babinsa dari masyarakat kepada pemimpin,” katanya.
Sejumlah penghargaan dan tanda jasa juga diterima Maruli dalam kariernya di kemiliteran. Di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), dan Master Parachutist Badge (Singapore Army), serta Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army).
Dia juga mendapatkan Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, Pin Setia Waspada Paspampres, Pin Alumni Seskoad, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Di dada kirinya juga tertanda jasa Bintang Dharma (2023), Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
Selain itu, Maruli Simanjuntak juga mendapatkan sejumlah Satyalancana, antara lain Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun, Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Siaga, Satyalancana Ksatria Yudha, dan Satyalancana Seroja.
MELYNDA DWI PUSPITA | IHSAN RELIUBUN | JULI HANTORO | KORAN TEMPO | ANTARA